Selasa, 20 Agustus 2013

Pers Rilis MIUMI Aceh Tentang Kondisi Mesir Terkini

mesir4Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) provinsi Aceh sangat prihatin dengan kondisi umat Islam di Mesir saat ini, akibat dari kudeta yang dilakukan pihak militer Mesir terhadap presiden Mursi yang terpilih pertama kali secara demokrasi. Terlebih lagi melihat cara militer dalam menghadapi para demonstran pendukung Mursi dengan kekerasan dan pembunuhan sehingga banyak umat Islam yang terbunuh.
Untuk merespon kondisi Mesir tersebut dan sebagai wujud rasa ukhuwwah islamiah, maka MIUMI Aceh mengambil sikap sebagai berikut:
Pertama, mengutuk cara-cara biadab yang dilakukan militer Mesir dalam menghadapi demonstran pendukung Mursi selama ini dengan cara melakukan pembantaian. Pembantaian yang dilakukan militer Mesir jelas-jelas telah melanggar HAM yaitu hak bebas berpendapat dan hak hidup, terlebih lagi melanggar syariat Islam dengan membunuh orang tanpa hak yang dibenarkan dalam syariat.
Kedua, mendesak pemerintah Mesir untuk menghentikan cara-cara kekerasan dalam menghadapi para demonstran dan mendengarkan aspirasi rakyat dalam demostrasi damai yang dilakukan umat Islam oleh pendukung Mursi. Karena para demonstran adalah rakyat Mesir yang memiliki hak untuk berbicara dan berpendapat.
Ketiga, mendukung tuntutan para demostran pendukung Musri untuk mengembalikan Mursi sebagai presiden yang sah. Kudeta militer terhadap pemerintahan Mursi adalah illegal dan pelecehan terhadap demokrasi, karena presiden Mursi terpilih secara demokrasi. Maka apapun upaya untuk menjatuhkan pemerintah yang sah adalah melanggar konstitusi nasional maupun internasional, bahkan melanggar syariat Islam.
Keempat, mendesak negara-negara Arab dan internasional untuk mengutuk tindakan brutal militer Mesir dan menekan pemerintah Mesir saat ini dengan tidak mengakui pemerintahannya dan tidak memberi bantuan apapun serta membantu menyelesaikan krisis politik di Mesir untuk mengembalikan Mursi sebagai presiden yang sah.
Demikian sikap MIUMI Aceh terhadap kondisi Mesir saat ini.
Wassalam
Ketua umum MIUMI Aceh
Ust. Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA
http://www.eramuslim.com

VHS (VIOLENCE, HOROR DAN SEX) ADALAH KUNCI YAHUDI MERUSAK MORAL SUATU BANGSA...





STOP NONTON FILM PORNO KARENA DAPAT MENGAKIBATKAN DEGRADASI DAN KEHANCURAN BIOLOGIS DAN PSIKIS, 

Kerusakan otak akibat pengaruh pornografi di mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), hasilnya sama dengan kerusakan pada mobil saat tabrakan keras. Demikian penjelasan r Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.

Menurut Elly Risman, Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.

“Nah pada saat anak kecil dan melihat pornografi si direkturnya belum bisa melarangnya karena belum matang, maka orangtuanya lah yang harus menjadi direktur bagi si anak, tapi mengapa sekarang orangtua malah memberikan anak gadget, HP, dan akses internet secara bebas?”ucap Elly Risman dalam acara seminar parenting bertema “Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” yang diselenggarakan SD Integal Luqman Al Hakim Surabaya belum lama ini.

“Setelah melihat pornografi, maka gambar visual pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang, disebut juga respondent. Karena respondent ini belum berfungsi maka anak akan kaget,” ujar Elly.

Jika respondent tersenggol maka dia akan mengeluarkan hormon yang namanya dopamin. Dopamin itu akan mengeluarkan zat yang akan membuat anak merasa senang, nikmat,bahagia, dan membuat anak kecanduan, ungkapkanya.

Karena itu, menurutnya candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang.

Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi.

“Ketika anak melihat satu kali pornografi maka dia ingin dua, tiga, empat kali lagi,” ujar Elly Risman. Ketika gambar pornografi sering melewati PFC, maka bagian yang menyimpan moral dan nilai, membuat perencanaan hidup ini, akan menciut, mengecil dan akibatnya dorongan seks akan tidak terkendali , karena mata tidak bisa ditahan, otak menjadi rusak dan ketagihan seks.

“Proses melihat pornografi dengan bersetubuh sama, jadi anak yang melihat pornografi mereka bersetubuh dengan gambar –gambar,” ujar Ibu yang pernah mengikuti pelatihan parenting di USA ini.

Menurutnya selain hormon dopamin yang berproduksi hormon norepinephrine juga akan keluar. Hormon norepinephrine berfungsi sebagai pembeku memori kenangan yang detail.

Seperti seorang istri dengan bagian-bagian-bagian tertentu suaminya, begitu pun sebaliknya. Hormon norepinephrine biasanya keluar setelah bersetubuh. Selain norepinephrine, otak juga akan mengeluarkan hormon oksitoksin. Ini adalah adalah hormon mawadah wa rahmah. Hormon yang mengikat antara suami dan istri.

Tapi jika anak yang bersetubuh dengan gambar maka hormon ini akan mengikat anak tersebut dengan gambar porno yang telah dilihatnya. Makan anak dan orang dewasa yang sudah candu pornografi maka susah menyapihnya.

”Nah setelah mencapai klimaks, maka akan keluar hormon serotonin, hormon ini yang membuat relax dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap pada orangtua menjaga anak-anak agar otak mereka tidak rusak sebelum kesiapan peran seksual yang telah diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala untuk mereka telah siap dan halal.

Menurutnya, begitulah jahatnya bisnis pornografi menjadikan anak sebagai sasaran tembak empuk, karena mereka ingin anak itu rusak dan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup.

Aktivitas Pacaran

Selain pornografi yang mengaktifkan hormon seksual, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pacaran. Karena itu, ia sangat menyayangkan film-film remaja saat ini begitu vulgar mengajak anak untuk berpacaran dan berhubungan seks secara bebas. Karena itu, kewaspadaan orangtua terhadap serangan pornografi sangat di harapkan.

”Jangan hanya mengaharap kepada sekolah yang mengajari nilai-nilai agama pada anak, namun orangtua harus berperan aktif membangun moral agama pada diri anaknya sendiri, ” ucapnya.

Kembalikan peran Ibu dan Ayah pada tempatnya. Dan para orangtua harus lebih dulu hadir dalam kehidupan anaknya, bukan mereka yang punya kepentingan bisnis pornografi yang hadir dalam kehidupan anak-anaknya. Sebab anak-anak yang jiwanya selalu merasa sendiri, booring, stress, dan lelah akan sangat gampang dimasuki oleh industri pornografi.

-BERITA&ISLAM-
Oleh :Samsul Bahri/Hidayatullah

Minggu, 18 Agustus 2013

Dialog Imam Ja’far Shadiq dan Ateis

Imam Ja’far Shodiq as. suatu ketika didatangi seorang atheist dan berdialog dngnya.
Atheist : ‘Wahai Ja’far, apakah Tuhanmu bisa memasukkan gajah kedalam sebuah telur, tanpa gajah itu mengecil juga tanpa telur itu membesar ?’
Imam Ja’far as : “Tuhan terlepas dari kuantitas, Tuhan tidak dibatasi ruang dan waktu. Berapa indera yang kau miliki ?”
Atheist : ‘Ya, aku bisa melihat, aku bisa mendengar, aku bisa mencium, merasa dan bicara..’
Imam Ja’far as : “Mana yang paling kecil ?”
Atheist : ‘Mata’.
Imam Ja’far as : “Berdirilah diluar sana, dan lihat sekelilingmu. Katakan kepadaku apa yang kau lihat ?”
Atheist : ‘Ya, aku melihat pasar, aku melihat bangunan, aku melihat binatang ternak, aku melihat orang2 berjualan dsb..’
Imam Ja’far as : “Apakah kau masih berfikir ΛLLΛH tidak mampu memasukkan gajah ke dalam telur tanpa gajah itu mengecil atau telur itu membesar ? ΛLLΛH telah menciptakan mata dengan ukuran lebih kecil dari telur, dan menjadikan segala sesuatu yang dilihat masuk kedalamnya.”

Hubungan antara pemikiran Tafsir Hasan al-Banna dengan Madrasah Muhammad 'Abduh



Tidak dapat dipungkiri bahwa manhaj tafsir al-Banna ini berkesinambungan dengan pemikiran dan idealisme Madrasah Muhammad 'Abduh. Meskipun al-Banna tidak berkesempatan bertemu dengan 'Abduh, namun pengaruh pemikiran islah' Abduh menempias dirinya sejak awal lagi melalui ayahnya yang merupakan mahasiswa al-Azhar di zaman 'Abduh dan anggota asosiasi al-' Urwah al-Wuthqa. Saat di universitas, dia juga mengagumi murid-murid 'Abduh seperti Farid Wajdi dan Ahmad Taymur, bahkan memiliki hubungan erat dengan Muhammad Mustafa al-Maraghi (m.1945) [55] dan Muhib al-Din al-Khatib. Dia juga membuat dua buah buku 'Abduh yaitu "Risalah al-Tawhid" dan "al-Islam wa al-Nasraniyyah Bayna al-' Ilm wa Madaniyyah" sebagai teks pengajian bagi anggota gerakan Ikhwan.
Selain itu, al-Banna juga mengikuti kelas pengajian Muhammad Rashid Rida dan memiliki hubungan erat dengan keluarga Rida. Keakraban ini menjadi faktor beliau mendapat kepercayaan untuk menghubungkan Tafsir al-Manar [57] dan dikatakan Rida beriya-iya untuk bergabung gerakan al-Ikhwan al-Muslimin di akhir hayatnya. Justru itu, Rif'at Sa'id berpendapat al-Banna lebih terkesan dengan pemikiran Rida dibandingkan 'Abduh. Ini karena Rida menjauhi pemikiran tajdid 'Abduh sedikit demi sedikit sehingga membangun pemikiran sendiri yang berorientasi manhaj salaf. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dakwah al-Banna adalah lanjutan ke aliran salaf di kalangan murid-murid Muhammad 'Abduh yang dipelopori oleh Rida.
Hubungan antara al-Banna dengan reformis-reformis sebelumnya sangat jelas di mata Gerakan al-Ikhwan al-Muslimin yang membentuk satu rantai tajdid. Al-Afghani dianggap sebagai penyeru reformasi dan pemberi ingatan setelah melihat permasalahan yang terjadi, Muhammad 'Abduh sebagai pemikir yang memahami isu, Rida sebagai pencatat diskusi dan sejarawan, sedangkan al-Banna sebagai pembangun kebangkitan, pemimpin generasi dan pendiri ummah. Namun, tokoh-tokoh terdahulu bertindak sebagai reformis agama dan akhlak saja, karena mereka tidak ada pandangan Islam yang komprehensif. [59] Sebaliknya al-Banna menyatukan metode islah al-Afghani melalui politik dan 'Abduh melalui tarbiyah serta memperjuangkan Islam secara komprehensif, mencakup aspek akidah, ibadah, syariah, tarbiyah (akhlak, intelektual dan jasmani), jihad, politik, sosial dan ekonomi. [60] Ia melewati batas dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi inti gerakan islah 'Abduh dan Rida. Beliau menyampaikan pesan kesyumulan Islam ini kepada semua lapisan masyarakat, tanpa membatasi pada kaum intelektual saja [61] dan merealisasikan pesan ini di lapangan melalui sebuah gerakan dakwah yang tandhim haraki, yaitu Ikhwan al-Muslimin.

Adanya beberapa persamaan dalam manhaj penafsiran antara al-Banna dan Madrasah Muhammad 'Abduh dapat memperkuat hubungan ini. Diantaranya adalah penekanan pada pesan al-Qur'an sebagai kitab hidayah, kepentingan sirah dalam memahami nash, kesatuan tema dalam sebuah surat, relevansi al-Qur'an dengan realitas kehidupan, gaya bahasa penafsiran yang mudah serta menjauhi unsur-unsur Isra'iliyyat dan hal-hal yang dianggap sebagai penghalang dari hidayah al-Qur'an.

Umumnya, al-Banna hanya terpengaruh dengan gagasan islah Madrasah 'Abduh dan perjuangan mereka dalam mempertahankan Islam serta seruan ke arah kesatuan Islam sebagai satu cara untuk mendapatkan kekuatan dan bebas dari penjajah. [62] Hal seperti ini lumrah karena seseorang itu sudah pasti terkesan dengan suasana saat dan arus kehidupan di sekitarnya. Namun ia tidak menerima manhaj tafsir madrasah ini secara total. Sebaliknya, ia meletakkan pendirian yang jelas dan kuat sehingga tidak terjerumus dalam kesalahan 'Abduh dan muridnya yang mengutamakan akal dalam tafsir sehingga menolak hadits Ahad dalam hal akidah khususnya sam'iyyat, mentakwil hal mubhamat dengan sains dan mengesampingkan sabab al -Nuzul dalam memahami nash. Kesalahan ini telah mengundang kontroversi sehingga madrasah ini dianggap oleh sebagian peneliti sebagai madrasah yang berbasis rasional atau manhaj yang menselarikan Islam dengan peradaban Barat, [63] meskipun sebagian yang lain membuat tuntutan zaman dan tantangan peradaban Barat sebagai pembenaran untuk kecenderungan ini. [64 ] Dalam isu ini, pandangan Muhammad al-Ghazali wajar diberi perhatian. Dia mengakui beberapa kesalahan manhaj tafsir 'Abduh, namun membantah beberapa tuduhan terhadap pribadinya. Sebaliknya ia ingin masyarakat menghormati orang-orang terdahulu serta melihat nilai ilmiah dan kontribusi yang lebih besar kepada pemikiran Islam dibandingkan kelemahan yang mungkin disebabkan kondisi tertentu. [65] Kelemahan lumrah terjadi kepada perintis perubahan dan barangkali juga ada sebab musababnya yang hanya dimengerti oleh mereka yang di zaman tersebut. Jadi, adalah lebih wajar untuk menerima kebaikan yang ada dan tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan.

Copyright @ 2013 LDF AL-Mizan.