Rabu, 16 Januari 2013

Filled Under:

Urgensi Mengikuti Sunnah Terutama di saat Tersebarnya Bid’ah

Katakanlah, ‘ jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa kalian. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang ( QS. Ali Imran : 31)

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, tersa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan) bagimu, serta amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS. At-taubah : 128)
Saudara-saudaraku sekalian ketahuilah bahwa Rasulullah SAW. Bersabda “ Siapa yang mengikuti sunnahku di saat rusaknya ummatku, ia akan mendapat pahala seratus orang yang mati syahid (HR. Ibn Adiy dalam Al-Kamil)”
Ya, saudara-saudaraku yang dirahmati Allah bahwa mengikuti sunnah Nabi SAW. Benar-benar mempunyai nilai yang sangat tinggi. Apalagi disaat bid’ah menyebar luas. Mengikuti sunnah dalam kondisi  demikian memiliki nilai yang lebih tinggi dan lebih istimewa. Khususnya lagi, ketika ummat berada dalam kerusakan. Ketika kita mengikuti adab kecil dari sunnah menunjukkan adanya ketakwaan yang agung serta iman yang kuat dalam sanubari. Sebab, mengikuti sunnah nabi yang suci secara langsung akan mengingatkan kita kepada Rasul yang paling agung. ingatan dan kesadaran kita yang bersumber dari sikap yang mengikuti as-sunnah tersebut akan berubah menjadi kesadaran akan adanya pengawasan Ilahi. Bahkan kebiasaan dan perbuatan alamiah kita yang paling sederhana pun seperti makan, minum, tidur dan lainnya jika ia dilakukan dengan mengikuti sunnah akan berubah menjadi sebuah amal ibadah yang mendapat ganjaran pahala. Sebab, berbagai kebiasaan itu dilakukan dengan niat mengikuti Rasul SAW. Sehingga yang terbayang adalah bahwa kita sedang menjalankan salah satu adab agama seraya menyadari posisi Nabi SAW. Sebagai penggenggam syariat. Dari sana, kalbu kita akan mengarah kepada pembuat syariat hakiki yaitu Allah taala. Sehingga kita pun akan mendapat ketentraman, kedamaian dan pahala ibadah.
Demikianlah, saudaraku sekalian dari uraian diatas dapat kita pahami bahwa siapa yang menjadikan peneladanan sunnah beliau sebagai kebiasaan kita, berarti kita telah mengubah kebiasaan kita tersebut menjadi sebuah ibadah sehingga kita bisa membuat semua usia kita berbuah dan menghasilkan pahala. ( dikutip dari buku ulama kontemporer turki, Bedi’u zaman Said Nursi)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 LDF AL-Mizan.