Jumat, 15 Maret 2013

Filled Under:

Surat Untuk Pengurus LDF Al-mizan yang dirahmati Allah

“ Inspiratif” Nilai kesembilan dalam karakter pemimpin
Pengurus LDF Al-Mizan yang saya banggakan. Ketahuilah bahwa saya mencintai kalian semua karna Allah, dan kalian juga mencintai saya karna Allah, dan biarlah Allah, Rasul dan orang-orang mukmin sebagai saksi atas apa yang kita kerjakan dijalan-Nya. Amiin
 saudara-saudaraku sekalian untaian kata-kata yang saya kirim untuk pengurus sekalian yang sayakutip dari buku karangan Ery Sudewo ini menjadi sebuah refleksi,muhasabah diri kita menuju akselerasi (percepatan) perubahan kedepan menjadi lebih baik terkhususnya bagi pribadi dan karakter kita.
Pengurus sekalian karakter sangat berperan besar dalam merubah sudut pandang kita semua. Karena perlu kita tekankan bersama bukan orang-orang yang menjabat sebagai ketua dalam Sebuah organisasi saja yang di sebut sebagai pemimpin, akan tetapi kita semua adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang kita pimpin. Seperti yang kita ketahui Rasul melalui hikmah hadisnya mengatakan kullukum raa’in wa kullukum mas’uulun ‘an raa’iyatihimsetiap kamu adalah pemimpin dan kamu sekailan akan diminta pertanggungjwaban atas apa yang kamu pimpin tersebut. Nah untuk itu ada satu pertanyaan bagi kita semua saudara-saudara ku sekalian apakah kita sudah menjadi pemimpin yang inspiratif? Atau bagaimana? Nah untuk itu marilah kita sedikit bermuhasabah diri dengan topik karakter pemimpin inspiratif dibawah ini.
P
emimpin sejati ditentukan oleh karakter bukan jabatan. Jabatan hanya bicara atasan dan sifatnya sesaat. Karakter merupakan prilaku yang tidak tampak di CV, tapi jadi kekuatan utama. Siapa yang punya karakter, sesungguhnya dialah pemimpin sejati.
Meski tidak punya jabatan, kepemimpinan pemimpin sejati telah tampak. Di belakang dia mendorong, di tengah dia memobilisasi. Di depan ia menarik. Dimanapun posisinya, pemimpin sejati selalu menginspirasi. Kendati ia hanya tergolek di kursi roda, dia pasti jadi sumber inspirasi, meskipun dia telah tiada, pemimpin sejati pasti inspiratif.
Inspirasi, satu nilai penting karakter yang otomatis melekat. Tanpa dilatih secara khusus, inspirasi tetap muncul karena unsur lain pembentuk karakter terus berjalan. Lebih-lebih jika di latih pasti mempesona. Dimanapun pesona adalah sumber inspirasi. Pemimpin berkarakter pasti penuh inspirasi. Pemimpin inspiratif pasti memiliki karakter yang kuat. Pemimpin berkarakter yang inspiratif, itulah pemimpin yang sesungguhnya.
Pemimpin sejati adalah guru, ayah, sahabat dan rekan seperjuangan. Bukan ditentukan oleh jabatan dan atasan. Karakter kepemimpinan akan mengantar kedudukan padanya. Jabatan akan datang tanpa diminta. Karakter pemimpin sejati tidak pernah minta jabatan. Dia paham jabatan penuh jebakan. Hingga disebut atasan bahkan boss, jiwanya risih meski sekedar bergurau.
Pemimpin sejati pasti mau dipimpin. Dia tidak merasa tersaingi, bahkan sumringah harap-harap cemas menikmati prosess kaderisasi. Ditepis keraguan menatap anak didiknya. Calon-calon pemimpin ini harus harus merasakan proses pengambilan keputusan, harus merasai ketegangan saat perbenturan konflik kepentingan. dan, yang tidak kalah penting, mereka yang tengah disiapkan ini harus melalui kekeliruan. Karena kekeliruan itu merupakan guru yang terbaik.
Bukankah ini semua inspiratif. Kata-kata para pemimpin sejati pasti di dengar hingga banyak dikunjungi, baik oleh orang penting maupun masyarakat biasa. Dia disegani baik kawan maupun lawan. Pemimpin sejati baru tampak setelah berhenti memimpin. Jadikah ia rujukan dan tetap di hormati?
Pemimpin yang usai tugas lantas tidak dihormati, tidak dikenang, dan tidak ada kesan, dia bukanlah pemimpin sejati. Pemimpin tanpa kepemimpinan, apalah arti pemimpin. Dihadapanya pengikut mengangguk-angguk. Di belakang mereka mengutuk. Dihadapan tampak hormat, dibelakang melaknat. Di depan tampak setia, dibelakang mencerca.
Pemimpin sejati tidak membuat pengikut, tapi mendorong kesetaraan. Sebab inti kepemiompinanadalah regenerasi dan kaderisasi, munculkan pemimpin lain dan berikut.  proses mendorong  kepemimpinan amat inspiratif. Kemunculan tim yang di latih jadi pemimpin, tentu terinspirasi dengan pemimpin sejati. Mereka yang terlatih jadi pemimpin pasti ringankan banyak hal. Inilah the dream teamssangat inspiratif.
Pemimpin yang menciptakan pengikut tidak paham nilai-nilai kepemimpinan. Punya pengikut memang membanggakan apalagi banyak. Namun hanya sebatas itu selebihnya hanya jadi beban. Semakin banyak pengikut sesungguhnya semakin bertambah bebannya.
Saatnya dia akan kekelahan sendiri. Untuk selesaikan hal sepele pengikut tunggu petunjuk. Inisiatif jangan harap. Keberanian terpangkas karena tidak pernah berlatih. Kompetisi jadi tidak sehat. Intrik, ABS (Asal Bapak Senang), Ghibah, dan fitnah carut marut. Seperti ini kebanyakan bukan karena panggilan hati. Bukan atas dasar perinsip dan cita-cita. Tetapi karena ada sesuatu yang disembunyikan. Begitu sang pemimpin lengser, segera dia habisi pengikut yang dia ciptakan. Itulah kepentingan
Pemimpin yang selagi pengang jabatan tidak didengar kata-katanya, dia bukan pemimpin hakiki. Siapapun yang jadi pemimpin seperti ini orang tidak peduli. Bahkan mungkin diapun tidak bnerminat bergaul. Karena dia tahu orangpun tidak peduli, tidak hormat, dan tidak suka padanya. Maka di tempat pertemuan, orang berbisik-bisik dianggap tengah bicarakan dirinya.
Dia tepinggir, tersisih dengan sendi. Pemimpinseperti ini sesungguhnya telah mati. Yang ada hanya sosok tubuhnya saja. Tidak ada sifat kepemimpinan justru di saat lagi menjabat. Ada atau tiada sama saja.
Pemimpin tanpa inspirasi bukanlah pemimpin. Sementara berapa banyak pemimpin yang tidak inspiratif. Yang tampak Cuma lebih banyak bicara dan berdebat, yang bicara atas nama bangsa banyak. Yang brtindak atas nama bangsa itulah yang belum tampak. Pemimpin yang tidak inspiratif baru berpikir kebangsaan. Pemimpin inspiratif tindakannya sudah mencerminkan rasa kebangsaanya. Memang semakin langka kita dapati pemimpin yang sesungguh-sungguhnya pemimpin. Seperti apa itu, wallahu’a’lam(dikutip dari buku character buildingEdy Sudewo dan sedikit pengubahan)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 LDF AL-Mizan.